Rabu, 30 April 2014

TULISAN 4 - PROPOSAL



Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar.  Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Dalam pengertian lain kita bisa melihat pengertian proposal dari sudut pandang kepentingan pembuatnya di bagi 2, yaitu :
1.      Proposal Penelitian dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk proposal penelitian ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dan lain lain.
2.      Proposal Umum yang sering digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model proposal penelitian yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka proposal umum biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih bebas, penulisan Proposal umuu tetap harus mengindahkan kaidah-kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang-orang yang membaca proposal tersebut.
Jenis-Jenis Proposal :
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal.
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
Ø  Bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan
Ø  Isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya
Ø  Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

Isi Proposal :
Jenis dari isi proposal ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk kompleks, dan yang sederhana meliputi: nama kegiatan (judul), dasar pemikiran, tujuan diadakannya kegiatan, ruang lingkup, waktu dan tempat kegiatan, penyelenggara (panitia), anggaran biaya, dan penutup.

Ciri-Ciri Proposal :
1.      Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.
2.      Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.
3.      Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.
4.      Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid

Manfaat Proposal :
1.      Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
2.      Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.
3.      Untuk meyakinkan para donatur atau sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat proposal :
1.      Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan.
2.      Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa bahan2 hasil kesepakatan seluruh panitia.
3.      Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis.
4.      Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi dan disetujui..
5.      Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana  mestinya.
6.      Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baik internal maupun eksternal.
Sistematika Penulisan Proposal :
1.      Pendahuluan
Ø  Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
Ø  Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata).
Ø  Point-point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.
2.      Dasar Pemikiran
Ø  Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lainlain
Ø  Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian
3.      Tujuan
Ø  Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
Ø  Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa
4.      Tema
Ø  Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.
5.      Jenis Kegiatan
Ø  Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu.
Ø  Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.
6.      Target
Ø  Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
7.      Sasaran/Peserta
Ø  Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut.
8.      Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Ø  Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
9.      Anggaran Dana
Ø  Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri.
10.  Susunan Panitia
Ø  Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang pentingpenting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
11.  Jadwal Kegiatan
Ø  Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
Ø  Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
12.  Penutup
Ø  Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi Semua pihak.
Ø  Ditutup dengan lembar pengesahan proposal.
Ø  Terakhir, diikuti dengan lampiran

Sumber :


TULISAN 3 - KARANGAN ILMIAH DAN KARANGAN POPULAR



Karangan Ilmiah

Pengertian karangan ilmiah adalah Sebuah karya tulis yang mana didalam isinya mengungkapkan suatu pembahasan yang lengkap dan secara ilmiah yang dituliskan oleh seorang penulis. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah biasa dijadikan acuan (referensi) ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Isi (batang tubuh) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Menurut John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah, yaitu:
1.      Mengenali dan merumuskan masalah
2.      Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis
3.      Merumuskan hipotesis atau dugaan hasil sementara
4.      Menguji hipotesis
5.      Menarik kesimpulan.
Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Jenis Karya Ilmiah :
1.      Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan permasalahan dan pembahasannya berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif.
2.      Kertas Kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam seminar atau lokakarya.
3.      Laporan Praktik Kerja adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di lapangan atau instansi perusahaan tempat kita bekerja. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang diploma III (DIII).
4.      Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana langsung (observasi lapangan) skripsi tidak langsung (studi kepustakaan).
5.      Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam dari skripsi (karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister.
6.      Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor.
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yaitu :
1.      Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2.      Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3.      Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4.      Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5.      Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6.      Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

Karangan Popular

Karangan popular atau karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari – hari. Ciri – ciri karangan popular adalah:
1.      Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.      Fakta yang disimpulkan subjektif
3.      Tidak memuat hipotesis
4.      Penyajian disertai dengan sejarah
5.      Gaya bahasa komotatuf
6.      Bersifat imajinatif
7.      Situasi di dramatisir
8.      Bersifat persuasive
Bahasa dalam karangan popular melonggarkan aturan berbahasa ilmiah yang baku. Bahasa dalam karngan popular menggunakan kata – kata yang bermakna konotasi dan figurative, menggunakan istilah – istilah umum atu popular yang dipahami semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif.

Teknik penyajian karangan popular :
1.      Teknik narasi
2.      Teknik deskripsi
3.      Teknik eksposisi
4.      Teknik persuasi
5.      Teknik argumentasi

Untuk menimbulkan rasa tertentu seperti keteraturan, ketertegangan, keterikatan, dan keteriramaan kita dapat mencitarasakan kalimat yang ada dengan cara:
1.      Kalimat berkompilasi
2.      Kalimat bervariasi
3.      Kalimat berepetisi
4.      Kalimat berkonstruksi idiomatic

Sumber :
http://rendiforevahwhatevah.blogspot.com/2011/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html