Proposal
adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan
standar. Dalam dunia ilmiah, proposal
adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan
dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Dalam
pengertian lain kita bisa melihat pengertian proposal dari sudut pandang
kepentingan pembuatnya di bagi 2, yaitu :
1.
Proposal Penelitian dalam dunia
ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan
membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal
adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan
dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk proposal
penelitian ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar
tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dan lain lain.
2.
Proposal Umum yang sering
digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki
banyak kemiripan dengan model proposal penelitian yang digunakan dalam dunia
ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka proposal umum biasanya lebih
lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan.
Namun, walaupun lebih bebas, penulisan Proposal umuu tetap harus mengindahkan
kaidah-kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh
orang-orang yang membaca proposal tersebut.
Jenis-Jenis Proposal :
Berdasarkan bentuknya,
proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal,
dan nonformal.
Proposal berbentuk formal terdiri atas
tiga bagian utama, yaitu:
Ø Bagian
pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata
pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan
Ø Isi
proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang
lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia
(susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya
Ø Bagian
pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal
merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak
memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk
formal.
Isi Proposal :
Jenis dari isi proposal
ada dua, seperti yang diatas adalah isi proposal yang berbentuk kompleks, dan
yang sederhana meliputi: nama kegiatan (judul), dasar pemikiran, tujuan
diadakannya kegiatan, ruang lingkup, waktu dan tempat kegiatan, penyelenggara
(panitia), anggaran biaya, dan penutup.
Ciri-Ciri Proposal :
1.
Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan
yang akan dilakukan.
2.
Sebagai pemberitahuan pertama suatu
kegiatan.
3.
Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang
acara.
4.
Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang
telah di jilid
Manfaat Proposal :
1. Menjadi
rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
2. Menjelaskan
secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan
tersebut.
3. Untuk
meyakinkan para donatur atau sponsor agar mereka memberikan dukungan material
maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.
Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam membuat proposal :
1.
Penyusunan proposal hendaknya
menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam
menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki
keterkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan.
2.
Penyusun proposal mempersiapkan
bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa
bahan2 hasil kesepakatan seluruh panitia.
3.
Menyusun draft proposal dengan
sistematis, menarik, dan realistis.
4.
Proposal dibicarakan dalam forum
musyawarah untuk dibahas, direvisi dan disetujui..
5.
Dibuat proposal yang telah
disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
6.
Proposal diperbanyak dan didistribusikan
kepada pihak-pihak yang dituju, baik internal
maupun eksternal.
Sistematika Penulisan
Proposal :
1. Pendahuluan
Ø Berisi
tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan
tersebut.
Ø Hubungan
kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata).
Ø Point-point
pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah
dibahas sebelumnya.
2. Dasar
Pemikiran
Ø Berisi
tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan
Tinggi, program kerja pengurus dan lainlain
Ø Jika
kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya
: Peraturan Pemerintah No sekian
3. Tujuan
Ø Tujuan yang
ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
Ø Tentukan
juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa
4. Tema
Ø Tema yang diangkat
dalam kegiatan tersebut.
5. Jenis
Kegiatan
Ø Diperlukan
untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya
lebih dari satu.
Ø Menjelaskan
bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain
materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.
6. Target
Ø Berisi
uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai
ukuran-ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
7. Sasaran/Peserta
Ø Menjelaskan
tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut.
8. Waktu dan
Tempat Pelaksanaan
Ø Tentukan
dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan
kegiatan tersebut.
9. Anggaran
Dana
Ø Dalam
anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang
diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran
tersendiri.
10. Susunan
Panitia
Ø Dalam
halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang
pentingpenting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering
Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.
11. Jadwal
Kegiatan
Ø Dibuat
sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya
Ø Atau bisa
juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
12. Penutup
Ø Berisi
tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi Semua pihak.
Ø Ditutup
dengan lembar pengesahan proposal.
Ø Terakhir,
diikuti dengan lampiran
Sumber
: