Bentuk karangan semi ilmiah atau
ilmiah populer yaitu artikel, editorial, opini, tips, dan resensi buku. berikut
adalah resensi buku berupa apresiasi berupa apresiasi terhadap sebuah karya
sastra. Resensi buku adalah bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan
kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah
yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga. Klasifikasi
pembuatan resensi buku nonilmiah seperti puisi dan novel yaitu ringkasan,
deskripsi, kritik, dan apresiasi.
Di bawah ini adalah contoh karangan populer, resensi
dari sebuah novel :
Novel yang ditulis oleh Pande Komang Suryanita ini
menceritakan tentang kisah nyata dari Ni Wayan Mertayani. Seorang remaja 14
tahun asal Bali. Ni Wayan Mertayani yang biasa dipanggil Sepi adalah anak dari
seorang miskin di Bali dan ia telah ditinggal ayahnya meninggal saat ia masih
kecil. Sepi menjalani kehidupan dengan ibu dan adik perempuannya, Jati, dalam
sepi. Di pondok kecil di pesisir pantai Amed lah Sepi sekeluarga tinggal dengan
segala keterbatasannya.
Pribadinya yang
ceria dan mudah bergaul menjadikannya cepat akrab dengan turis-turis asing yang
terkadang singgah di gubug kecilnya. Keramahannya itulah yang akhirnya
menghantarkan Sepi untuk dapat berkenalan dengan banyak turis yang mengunjungi
pantai Amed. Sampai pada tahun 2002, Sepi berkenalan dengan seorang wanita
Papua, Marrie yang membeli vila di dekat tempat tinggalnya. Sepi pun banyak
berkenalan dengan teman-teman Marrie dan mendapatkan banyak pengalaman berharga
dari mereka. Salah satunya bernama Dolly yang bekerja di Museum Anne Frank,
Belanda dan memberi tahu Sepi adanya lomba foto internasional di sana. Dari
Dolly lah Sepi mendapatkan pinjaman kamera dan akhirnya memenangkan lomba foto
internasional tersebut. Sebagai juara pertama, Sepi akhirnya bisa terbang ke
Belanda untuk menerima penghargaan dan hadiah yang dapat mengubah hidupnya.
Begitulah, hanya
dengan kamera pinjaman, Sepi dapat membuktikan pada dunia bahwa anak pesisir
sepertinya dapat pula berkarya. Novel ini kaya akan pesan perjuangan dan begitu
menyentuh perasaan pembaca. Pande Komang berusaha menghadirkan kisah nyata yang
mengharu biru ke dalam sebuah tulisan yang dapat dinikmati oleh pembaca. Dan ia
sukses melakukannya. Novel ini benar-benar memberikan pelajaran berharga tentang
arti kesabaran, ketabahan, dan perjuangan. Kisah Sepi ini bisa menginspirasi
pembaca tentang apa itu perjuangan dalam hidup. Tidak hanya mengumbar kisah
kehidupan Sepi yang mengharukan, namun juga kisah kesuksesan Sepi dalam meraih
kemenangan di Museum Anne Frank.
Karangan
diatas termasuk karangan populer karena ditulis berdasarkan fakta pribadi,
fakta yang disimpulkan bersifat subyektif, gaya bahasa yang digunakan formal
dan populer, mementingkan diri penulis, melebih-lebihkan sesuatu, usulan-usulan
bersifat argumentatif, bersifat persuasif.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar