MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
PENGERTIAN
PANDANGAN HIDUP
Pandangan Hidup adalah Konsep atau cara pandang
manusia yang bersifat mendasar tentang diri dan dirinya. Pandangan hidup
berarti pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk
hidup didunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia
berdasarkan pengalaman sejarah berdasarkan waktu dan lingkungan hidupnya.
Dengan demikian, pandangan hidup bukanlah timbul seketika ataupun dalam waktu
yang singkat, melain dalam waktu yang lama dan proses terus menerus sehingga
hasil pemikiran tersebut dapat di uji kenyataannya, serta dapat diterima oleh
akal dan diakui kebenarannya. Dan atas dasar tersebut manusia menerima hasil
pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang dapat
disebut sebagi pandangan hidup.
Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan
mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat
memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan
memandang persoalan yang dihadapinya sehingga dapat memecahkannya secara tepat.
Tanpa memiliki pandangan hidup, suatu bangsa akan merasa terombang – ambing
dalam menghadapi persoalan yang timbul, baik persoalan masyarakatnya sendiri
maupun persoalan dunia. Contoh pandangan hidup bangsa indonesia adalah
PANCASILA
Menurut
Padmo Wahjono :
“Pandangan
hidup adalah sebagai suatu prinsip atau asas yang mendasari segala jawaban
terhadap pertanyaan dasar, untuk apa seseorang itu hidup”.
Jadi
berdasarkan pengertian tersebut, dalam pandangan hidup bangsa terkandung
konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita – citakan, terkandung pula dasar
pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik.
sumber :http://www.isomwebs.com/2011/pancasila-sebagai-pandangan-hidup/
Cita-Cita
Cita-Cita
yaitu keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada didalam pikiran. Baik
keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang ingin diperoleh seseorang
pada masa depan.
Masa depan
yaitu pandangan hidup yang akan datang. Dengan kata lain Cita-cita merupakan
keingina, harapan dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Cita-cita
yang belum terpenuhi bisa disebut dengan angan-angan. Contohnya, ada seorang
anak yang bercita-cita ingin menjadi seorang polisi namun ia tidak pernah
bersekolah, tidak mau berfikir tidak mau bekerja keras ataupun usaha untuk
mencapai cita-citanya. Contoh ini merupakan dari angan-angan.
Adapun
faktor manusia yang ingi mencapai cita-citanya tergantung pada kualitas manusia
itu sendiri dengan adanya usaha dan kerja keras untuk memperoleh cita-citanya.
Cita-cita merupakan motivasi atau dorongan dalam menempuh hidup untuk
mencapainya. Cara keras dalam meraih cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup
yang bila berhasil akan menjadikan dirinya puas dan merasa bangga pada diri
sendiri. Faktor kondisi yang akan mempengaruhi tercapainya cita-cita tersebut.
Faktor kondisi tersebut dapat menguntungkan dan menghambat untu pencapaian
sebuah cita-cita yang ingin dicapai.
Faktor yang
menguntungkan merupakan suatu kondisi yanng memperlancar tercapainya
cita-cita tersebut, sedangkan faktor yang menghambat merupakan sutu kondisi
yang merintangi tercapainya suatu cita-cita tersebut.
Kebijakan
Kebijakan
atau kebaikan merupakan perbuatan yang mendatangkan kebaikan. Kebaikan
tersebut dapat berupa perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma
agama dan etika. Manusia yang berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu
baik dan makhluk yang bermoral atas dorongan hati nuraninya untuk berbuat
kebaikan kepada sesama manusia.
Manusia
yaitu seorang pribadi yang utuh terdiri atas jiwa dan badan. Apabila ke-2 unsur
tersebut terpisah maka manusia itu meninggal, namun takdir itu telah ditentukan
oleh yang Maha Kuasa. Karena manusia disebut pribadi, manusia memiliki pendapat
sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaannya sendiri, cita-cita sendiri, dan
lain-lain. Namun karena sifatnya yang pribadi manusia terkadang terlalu
mementingkan dirinya sendiri dan dapat tidak mengenal kebijakan atau kebaikan.
Sebagai
makhluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang
buruk menurut suara hatinya. Suara hati yaitu semacam bisikkan didalam hati
yang mendesak manusia untuk menentukan baik dan buruknya suatu perbuatan,
tindakan, atau tingkah laku. Bisa dibilang suara hati merupakan hakim untuk
diri sendiri.
Suara hati
selalu memilih yang baik, karena itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat
yang baik untuk dirinya. Seseorang yang berbuat baik sesuai dengan bisikan
hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Sebagai makhluk Tuhan ,
manusiapun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara hati Tuhan selalu
membisikkan agar manusia selalu berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan yang
tidak baik.
Kebijakan
itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati
masyarakat, dan suara hati Tuhan. Kebijakan itu berkata yang sopan, yang
santun, bertingkah laku yang baik, ramah kepada siapapun, berpakaian sopan agar
dipandangnya bagus.
Usaha atau Perjuangan
Usaha atau Perjuangan
merupakan kerja keras untuk mewujudkan cita-cita yang ingin dicapai.
Setiap manusia harus bekerja keras untuk melangsungkan hidupnya. Sebagian hidup
manusia dapat dikatakan merupakan sebuah usaha dan perjuangan untuk dapat hidup
dan ini semua sudah merpakan kodrat dari yang Maha Kuasa. Tanpa adanya usaha
dan perjuangan manusia tidak dapat hidup dengan sempurna.
Kerja keras
itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu, bahkan dapat dengan tenaga atau
jasmani, atau kedua-duanya dapat dilakukan. Para ilmuan lebih banyak bekerja
keras dengan otak atau ilmunya daripada dengan jasmaninya.
Manusia
untuk dapat bekerja keras itu dibatasi oleh kemampuannya. Karena manusia
kemampuannya terbatas maka muncullah perbedaan tingkatan kemakmuran
antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan
atau Kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup seseorang yang berasal dari
akal ataupun kekuasaan Tuhan. Menurut pendapat Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3
aliran filsafat, yaitu :
1.
Aliran
Naturalisme
Hidup
manusia dihubungkan dengan kekuatan ghaib yang merupakan kekutan tertinggi.
Kekuatan ghaib itu berasal dari natur dan darin Tuhan. Tuhan menciptakan alam
semesta lengkap dengan hukum-hukumnya dan secara mutlak dikuasai oleh Tuhan. Manusia
sebagai makhluk tidak dapat menguasai alam ini sebab manusia itu lemah. Dan
manusia hanya mampu berusaha dan berencana tetapi Tuhan yang menentukannya.
Aliran
naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan jugatidakada Tuhan. Lalu
bagaimana yang benar ? yang benar itu adalah keyakinan. Bagi yang percaya
dengan Tuhan, Tuhan lah yang kekuasaannya tertinggi dan manusia adalah makhluk
ciptaan Tuhan.
2.
Aliran
intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Dan manusia mengutamakan akalnya. Dengan akal manusia dapat berfikir mana yang baik dan mana yang buruk untuknya. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan berfikir atau akal kebijakan itu dapat dicapainya dengan sukses. Dengan akal tercipalah teknologi. Teknologi merupakan alat bantu untuk mencapai kebijakan yang maksimal, walau mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan hati nurani. Apabila keyakinan ini dihubungkan dengan pandangan hidup seseorang maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan yang dapat diterima oleh akal.
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Dan manusia mengutamakan akalnya. Dengan akal manusia dapat berfikir mana yang baik dan mana yang buruk untuknya. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan berfikir atau akal kebijakan itu dapat dicapainya dengan sukses. Dengan akal tercipalah teknologi. Teknologi merupakan alat bantu untuk mencapai kebijakan yang maksimal, walau mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan hati nurani. Apabila keyakinan ini dihubungkan dengan pandangan hidup seseorang maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan yang dapat diterima oleh akal.
3.
Aliran
Gabungan
Dasarnya
aliran ini adalah kekuatan ghaib dan akal. Kekuatan ghaib artinya kekuatan yang
berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan, sedangkan
akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu.
Aliran ini
dihubungkan dengan pandangan hidup maka akan timbul 2 kemungkinan pandangan
hidup.
Apabila
dasar keyakinan itu kekuatan ghaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya
mendasari keyakinan secara berimbang.
Langkah-Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik.
Manusia
pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Yang terpenting
kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup. Dengan memiliki
langkah-langkah hidup kita akan mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut :
-
Mengenal,
-
Mengerti,
-
Menghayati,
-
Meyakini,
-
Mengabdi,
dan
-
Mengamankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar