Sabtu, 30 Juni 2012

Otak Perempuan Bekerja Lebih Keras Saat Cemas

Cemas karena takut melakukan kesalahan saat mengerjakan tugas atau situasi tertentu ternyata membuat otak bekerja lebih keras. Hal ini lebih banyak terjadi pada anak perempuan ketimbang laki-laki.
Temuan yang didapat oleh ilmuwan dari Michigan State University (MSU) mengungkapkan otak anak perempuan yang cemas akan bekerja lebih keras daripada anak laki-laki. Hasil ini didapat dengan mengukur aktivitas otak saat melakukan tugas yang relatif sederhana.
“Ini dapat membantu memprediksi perkembangan masalah kecemasan di kemudian hari pada anak perempuan,” ujar Jason Moser, peneliti utama dalam studi ini, seperti dikutip dari Science Daily, Kamis (7/6/2012).
Moser menuturkan otak anak perempuan yang cemas harus bekerja lebih keras agar dapat melakukan tugas karena umumnya pikiran mereka terganggu dan merasa khawatir melakukan kesalahan.
“Mereka akan berpikir begitu banyak dan mungkin mengalami kesulitan dalam mengaturnya sehingga meningkatkan kecemasan dan otak harus berpikir lebih keras,” ujar Mores.
Saat ini Moser dan tim peneliti dari MSU sedang menyelidiki apakah estrogen (hormon yang lebih umum ada di perempuan) kemungkinan bertanggung jawab terhadap peningkatan respons di otak.
“Perbedaan hormon antara laki-laki dan perempuan ini yang kemungkinan mempengaruhi, karena estrogen bertugas melepas dopamin suatu neurotransmitter yang berperan kunci dalam belajar dan proses kesalahan di bagian depan otak,” ungkapnya.
Untuk itu diperlukan cara alami dalam mengurangi kecemasan sehingga bisa membantu otak agar tidak bekerja terlalu keras, misalnya dengan menghirup napas dalam-dalam, memejamkan mata dan juga minum air putih.
Hasil studi ini dilaporkan dalam International Journal of Psychophysiology yang mana mengukur korelasi antara kekhawatiran dan kesalahan yang berhubungan dengan respons otak pada kedua jenis kelamin. Studi ini melibatkan 79 siswa perempuan dan 70 siswa laki-laki.
Keberadaan haid membuat kerja otak menyesuaikan kondisi sikus tersebut. Otak akan memroduksi hormon yang berubah dengan konstan mengiringi perputaran tiap fase dalam siklus haid. Hormon ini berpengaru pada energi, senitivitas, kerja otak, dan penampilan.
Seringkali wanita bisa menebak sesuatu menggunakan intuisi yang dimilikinya. Otak wanita bahkan mampu bekerja untuk mengenali kebohongan dengan melihat petunjuk dari bahasa tubuh atau sinyal nonverbal. Wanita punya intuisi sangat kuat. Jangan heran kalau seolah-olah mereka mampu membaca pikiran. Selain itu, wanita juga terlalu sensitif menggapi sesuatu. Wanita cukup dalam memakai perasaan saat berhadapan dengan rasa sakit dan takut, menurut sebuah studi. Akibatnya, mereka gampang stres karena tidak mudah melupakan suatu masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar