Kamis, 15 Maret 2012

IBD TULISAN (ILMU BUDAYA DASAR DALAM SISTEM INFORMASI)


ILMU BUDAYA DASAR DALAM SISTEM INFORMASI

"Hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Sistem Informasi" , adakah hubungannya Ilmu Budaya Dasar dengan Sistem informasi ? Tentu saja ada.

Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan, pengertian tersebut adalah pengertian ilmu budaya dasar secara sederhana. Pengertian Ilmu Budaya Dasar secara luas yang dimana ilmu pengetahuan yang sudah mempelajari segala tentang budaya dan ilmu budaya dasar berperan penting dalam suatu masyarakat yang dimana dapat mengembangkan kepribadian kita serta wawasan kita mengenai budaya, seperti aspek kesenian adat istiadat, bahasa suatu bangsa untung lebih mengenal budaya yang ada dalam bangsa.

Disini terlihat akan ada banyak sekali keterkaitan Ilmu Budaya Dasar dengan Sistem Informasi.
Hubungan yang pertama adalah, sebagai Mahasiswa yang belajar mengenai Sistem Informasi tentu tahu bagaimana budaya-budaya yang baik yang diajarkan, hubungannya dengan sistem informasi adalah. kita sebagai mahasiswa belajar mengenai ilmu budaya dasar, tentu saja untuk mengetahui bagaimana budaya dan sikan yang baik dan buruk dalam kehidupan sehari-hari dengan manusia ataupun dengan komputer.
contoh hubungan sistem informasi dengan ilmu budaya dasar terhadap sitem informasi itu sendiri adalah seperti  pengembangan pribadi seorang manusia yang kuliah mengambil jurusan Sistem informasi, tentu saja akan di ajarkan bagai mana budaya untuk menghormati sesama mahasiswa sistem informasi. dengan keramah tamahan yang di miliki manusia yang membuat hubungan antara manusia yang satu dengan yang lainnya lebih harmonis dan dapat bekerjasama dalam pembuatan project yang berbau komputer. misalnya, bekerjasama dalam membuat jaringan yang ada dalam suatu lingkungan kampus.
Memang benar jika ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang mengajarkan semua budaya-budaya dan etika hidup yang baik. agar si pengguna ilmu dapat dinilai baik dan banyak disukai oleh banyak orang, sebut saja ketika seseorang yang kuliah di jurusan sistem informasi yang kelak akan menjadi pakar-pakar IT yang akan menjadi programmer yang mengerti apa itu teknologi dan cara membuat serta mengaturnya. disini hubungan sistem informasi dengan ilmu budaya dasar saling berhubungan kembali, selaku mahasiswa yang kuliah dijurusan sistem informasi tentu saja ingin membuat perangkat-perangkat atau praktisi pada komputer, lalu apa hubungannya dengan ilmu budaya dasar? hubungannya adalah ketika seseorang membuat suatu perangkat tentu saja perangkat tersebut harus bersesuaian dengan aturan yang berlaku, contohnya ketika seseorang berhasil menciptakan perangkat yang sangat berguna bagi manusia, tentu saja perangkat tersebut akan dijual oleh si pembuat dan yang menjadi hubungannya adalah bagaimana si pembuat dapat memastikan perangkat yang dibuatnya tersebut digunakan secara baik oleh manusia dan bukan di gunakan untuk hal-hal yang buruk, sebut saja "key logger" itu merupakan suatu aplikasi yang diciptakan seseorang untuk menyimpan apa-apa saja yang kita tuliskan, untuk di baca atau di telaah kembali. namun ada saja manusia yang tidak mengerti ilmu budaya dasar yang menggunakan "key logger" tersebut untuk mengetahuin password seseorang untuk melakukan hacking. hacking merupakan sesuatu tindakan yang merupakan penerobosan seseorang kedalam sistem yang di buat oleh seseorang yang di nilai sangat buruk, karena tidak mendapatkan izin dari pemilik sistem untuk merubah atau mengotak-atik sistem tersebut.

Contoh pengadaptasian IBD dalam ruang lingkup SI adalah :
1.      Dalam hal ini menghormati dengan menghargai para pembuat informasi setidak nya dengan mencantumkan sumber dari karya tulis kita bilamana ada hal yang kita kutip dari catatan seseorang.
2.      Dan juga etika dalam hak privasi, dengan tidak seenak nya mengganggu ID/account/nama seseorang terutama di dunia internet yang sifat nya ruang umum.
3.      Tidak menterpurukan nama baik seseorang atau pihak, dan merugikan siapapun untuk kepentingan apapun dan atas alasan apapun.
4.      Menjunjung tinggi nilai adat budaya seperti untuk tidak menggunakan kata-kata yang tidak pantas dalam ruang publik dan dalam proses pengolahan informasi.
Informasi dapat merubah nilai-nilai yang ada didalam masyarakat.
Sebuah nilai-nilai kehidupan masyarakat yang telah lama tertanam didalam sebuah masyarakat merupakan warisan turun-temurun dari para leluhurnya. Sebagai contoh masyarakat Indonesia sejak dahulu nenek moyangnya telah terkenal dengan budaya bangsa yang agak ketimur-timuran, Hal ini tercermin dari cara berpakaian yang tertutup dan rapi, tutur kata yang santun, ramah tamah, serta memiliki semangat untuk bergotong-royong.
Seiring berjalannya kemajuan teknologi dalam mengembangkan informasi yang mudah diakses dari banyaknya macam media, secara perlahan-lahan berbagai informasi yang begitu derasnya tak tertampung masuk kedalam masyarakat Indonesia, sehingga merubah paradigma berfikir dan menggeser nilai-nilai yang ada dengan tren atau kebiasaan orang diluar masyarakat Indonesia.
Nilai-nilai tadi berubah menjadi budaya yang biasa dibilang dengan budaya kebarat-baratan. Perlahan tapi pasti kebiasaan dan semangat-semangat yang dahulu mulai berubah. Dahulu seorang wanita akan malu bila berpakaian yang terlalu terbuka auratnya, serba ketat dan mini. Namun pandangan tersebut berubah, bila sekarang dengan sedikit ledekan atau cibiran seorang wanita akan malu bila ia terlihat mengenakan pakaian yang rapi, sopan dan serba tertutup.
Ini merupakan salah satu contoh dari sebuah indikator bagaimana informasi mampu menggeser serta merubah nilai-nilai yang telah lama tertanam di sebuah mayarakat. Tentunya ini merupakan dampak negatif. Mungkin salah satu solusinya adalah bagaimana masyarakat mampu untuk memilah-milah informasi-informasi yang mereka terima tanpa begitu saja.
Perlu diperhatikan kembali bahwa didalam sebuah masyarakat generasi mudalah yang sangat rentan terkena dampak negatif ini. Kebiasaan-kebiasaan yang dianggap “negatif” karena diluar nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat itu, bila telah terbiasa dilakukan semenjak dini akan menjadi sulit untuk dikembalikan lagi. Dan berdampak kepada generasi selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar