Cemas karena takut melakukan kesalahan
saat mengerjakan tugas atau situasi tertentu ternyata membuat otak
bekerja lebih keras. Hal ini lebih banyak terjadi pada anak perempuan
ketimbang laki-laki.
Temuan yang didapat oleh ilmuwan dari
Michigan State University (MSU) mengungkapkan otak anak perempuan yang
cemas akan bekerja lebih keras daripada anak laki-laki. Hasil ini
didapat dengan mengukur aktivitas otak saat melakukan tugas yang relatif
sederhana.
“Ini dapat membantu memprediksi
perkembangan masalah kecemasan di kemudian hari pada anak perempuan,”
ujar Jason Moser, peneliti utama dalam studi ini, seperti dikutip dari
Science Daily, Kamis (7/6/2012).
Moser menuturkan otak anak perempuan
yang cemas harus bekerja lebih keras agar dapat melakukan tugas karena
umumnya pikiran mereka terganggu dan merasa khawatir melakukan
kesalahan.
“Mereka akan berpikir begitu banyak dan
mungkin mengalami kesulitan dalam mengaturnya sehingga meningkatkan
kecemasan dan otak harus berpikir lebih keras,” ujar Mores.
Saat ini Moser dan tim peneliti dari MSU
sedang menyelidiki apakah estrogen (hormon yang lebih umum ada di
perempuan) kemungkinan bertanggung jawab terhadap peningkatan respons di
otak.
“Perbedaan hormon antara laki-laki dan
perempuan ini yang kemungkinan mempengaruhi, karena estrogen bertugas
melepas dopamin suatu neurotransmitter yang berperan kunci dalam belajar
dan proses kesalahan di bagian depan otak,” ungkapnya.
Untuk itu diperlukan cara alami dalam
mengurangi kecemasan sehingga bisa membantu otak agar tidak bekerja
terlalu keras, misalnya dengan menghirup napas dalam-dalam, memejamkan
mata dan juga minum air putih.
Hasil studi ini dilaporkan dalam
International Journal of Psychophysiology yang mana mengukur korelasi
antara kekhawatiran dan kesalahan yang berhubungan dengan respons otak
pada kedua jenis kelamin. Studi ini melibatkan 79 siswa perempuan dan 70
siswa laki-laki.
Keberadaan haid membuat kerja otak
menyesuaikan kondisi sikus tersebut. Otak akan memroduksi hormon yang
berubah dengan konstan mengiringi perputaran tiap fase dalam siklus
haid. Hormon ini berpengaru pada energi, senitivitas, kerja otak, dan
penampilan.
Seringkali wanita bisa menebak sesuatu
menggunakan intuisi yang dimilikinya. Otak wanita bahkan mampu bekerja
untuk mengenali kebohongan dengan melihat petunjuk dari bahasa tubuh
atau sinyal nonverbal. Wanita punya intuisi sangat kuat. Jangan heran
kalau seolah-olah mereka mampu membaca pikiran. Selain itu, wanita juga
terlalu sensitif menggapi sesuatu. Wanita cukup dalam memakai perasaan
saat berhadapan dengan rasa sakit dan takut, menurut sebuah studi.
Akibatnya, mereka gampang stres karena tidak mudah melupakan suatu
masalah.