Waspadai Gangguan pada Kelenjar Tiroid
dokApabila seseorang terlihat mudah lelah, berat badan cenderung bertambah, serta mudah mengalami depresi bisa dipastikan orang tersebut terserang hipotiroid.Kelenjar tiroid berperan penting dalam proses metabolisme tubuh. Karenanya, gangguan pada kelenjar tersebut mesti segera diatasi, salah satunya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung cukup kadar yodium.
Apabila digolongkan berdasarkan wilayah geografis, masyarakat Indonesia tinggal di dua dataran, yaitu dataran rendah dan dataran tinggi. Bagi masyarakat yang tinggal di dataran rendah umumnya tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh makanan yang mengandung yodium. Namun, sebaliknya warga yang hidup di dataran tinggi kebanyakan sulit mendapatkan makanan beryodium.
Ditinjau dari sisi kesehatan, kondisi tersebut cukup berbahaya karena kekurangan yodium bisa menimbulkan gangguan kelenjar tiroid. Sebenarnya agar tidak terjadi gangguan pada tiroid, langkah yang terbilang efektif adalah mencukupi asupan yodium. Yodium bisa diperoleh dari semua jenis makanan, salah satunya adalah sayur mayur.
Tiroid merupakan kelenjar kecil yang berdiameter sekitar 5cm. Letaknya di leher depan bagian bawah, tepatnya di antara jakun dan tulang dada bagian atas. Bentuk kelenjar tiroid menyerupai huruf H atau kupu-kupu atau sering pula dikatakan mirip logo mobil Honda. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus. Dalam keadaan normal kelenjar tiroid tidak terlihat dan tidak bisa diraba. Kelenjar tersebut baru bisa dirasakan ketika terjadi benjolan.
Biasanya terjadinya gangguan kelenjar tiroid akibat tubuh kekurangan asupan yodium, padahal di sisi lain tubuh tetap membutuhkan unsur tersebut. Efeknya, kelenjar bekerja lebih keras sehingga ukurannya semakin membesar. Sebagian orang menyebutnya dengan penyakit gondok (kelenjar gondok yang membesar).
Kelenjar tiroid merupakan pengendali utama proses metabolisme tubuh. Fungsi kelenjar tersebut ialah menghasilkan, menyimpan, dan melepaskan hormon tiroid ke dalam peredaran darah. Hormon tiroid terdiri atas hormone tiroksin (T4) dan tri-iodotironin (T3). Kedua hormon itu mampu menghasilkan energi dari zat gizi dan oksigen yang memengaruhi fungsi seluruh sel, jaringan, dan organ di dalam tubuh.
Agar jumlah hormon yang dihasilkan tidak berlebihan atau kekurangan, kelenjar tiroid bekerja sama dengan hipotalamus dan kelenjar hipofise yang terletak di otak. "Tugas utama tiroid adalah menghasilkan dua macam hormon tiroid yaitu T4 dan T3 yang sangat diperlukan untuk kehidupan kita," ujar Sri Hartini, dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta ketika menjadi pembicara dalam seminar bertema "Waspadai Gangguan Kesehatan Akibat Kelainan pada Kelenjar Tiroid," di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, pada (13/12).
Sri menjelaskan peran kelenjer tiroid cukup banyak, salah satunya ialah mengatur suhu tubuh. Sebagai contoh, apabila kita diterpa hawa dingin, maka tubuh tidak akan membeku. Hal itu dikarenakan hormon tiroid akan menghangatkan tubuh. Peran lain dari kelenjar tiroid adalah memengaruhi pergerakan usus, denyut jantung, kekuatan otot, metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein.
Dalam menjalankan fungsinya, kelenjar tiroid bekerja sama dengan kelenjar-kelenjar lainnya. Misalnya saja, kerja sama dengan kelenjar hipotalamus dan kelenjar hipofise yang terletak di otak akan menyebabkan berbagai hormon di dalam tubuh berada dalam keadaan seimbang.
Tiga Jenis Kelainan
Dalam dunia medis, gangguan atau kelainan tiroid dikelompokkan kedalam tiga jenis, yaitu hipotiroid, hipertiroid, dan kanker tiroid. Hipotiroid merupakan suatu kondisi manakala kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup banyak hormon tiroid, sehingga metabolisme tubuh menjadi lambat. Untuk mendeteksi gejala hipotiroid sebenarnya tidak terlampau sulit.
Apabila seseorang terlihat mudah lelah, mengantuk, kedinginan, berat badan cenderung bertambah, mudah mengalami depresi, nyeri otot dan sendi, kulit kering bersisik, rambut dan kuku menipis, libido menurun, serta terjadi gangguan menstruasi, maka bisa dipastikan orang tersebut terserang hipotiroid. "Jika menemukan gejala-gejala seperti itu pasein sebaiknya waspada dan mendeteksi secara dini. Dengan demikian dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut serta intervensi atau tindakan cepat dan tepat," ujar Sri.
Sementara itu, berbeda dengan hipotiroid, hipertiroid merupakan suatu keadaan ketika kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif sehingga menghasilkan hormon tiroid secara berlebihan. Akibatnya, penderita akan mengalami penurunan kualitas hidup. Mereka yang terkena hipertiroid biasanya metabolisme tubuhnya menjadi lebih cepat. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya penyakit grave, tumor kelenjar, tiroid toksik, tiroiditis, dan adenoma hipofise.
Penderita hipertiroid akan mengalami beberapa gangguan, seperti denyut jantung menjadi lebih cepat, keringat berlebihan, tangan gemetar, peningkatan frekuensi buang air besar, pertumbuhan kuku yang cepat, rambut rontok, kulit menipis dan halus, berat badan menurun, mudah cemas dan tersinggung, serta terjadi gangguan menstruasi.
Sri mengatakan penderita hipertiroid biasanya mengalami pembesaran benjolan di sekitar leher. "Pembesaran itu umumnya merata, tidak seperti yang terjadi pada hipotiroid, sehingga kurang begitu tampak," tambahnya. Untuk mengatasi hipertiroid, penderita hendaknya mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B15. Dengan demikian, proses metabolisme di dalam tubuh menjadi lebih sempurna sehingga pengambilan oksigen di dalam otak pun dapat ditingkatkan. Selain itu, pengonsumsian vitamin B15 memengaruhi pula penambahan sirkulasi darah perifer dan oksigenisasi ke jaringan otot jantung.
Kelainan lain pada kelenjar tiroid adalah kanker tiroid. Gangguan tersebut lebih sering ditemukan pada orang-orang yang pernah menjalani terapi penyinaran di bagian kepala, leher, atau dada. Meski demikian, mengingat bahayanya kelainan tiroid, baik hipotiroid, hipertiroid, maupun kanker tiroid, alangkah baiknya jika dilakukan diagnosis tiroid sejak dini. Diagnosis yang dimaksud ialah melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui ada atau tidaknya pembesaran di daerah leher.
Selain itu dilakukan pula pengetesan darah, selanjutnya pemeriksaan laboratorium, ultrasonografi (USG), pemindaian tiroid, serta pengukuran kadar thyroid stimulating hormone (TSH). Apabila kadar TSH melebihi 20 mikro unit per liter, itu berarti pasien mengalami hipertiroid. Pada kondisi normal kadar TSH hanya 1 sampai 5 mikro unit per liter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar