At
Your Side
13
Februari Liberty, Rachel, dan David merayakan pesta ulang tahun teman mereka
yang bernama Samantha yang ke-18. Tata adalah panggilan untuk Samantha yang
saat ini sedang duduk di tahun terakhir bangku SMA. Bulan Februari ini dia
sibuk dengan PMDK, Try Out, dan ujian kelulusan yang syaratnya semakin berat.
Sementara itu Liberty masih sibuk mengejar Kristya teman sekelas David. Padahal
dia sama sekali belum mengenalnya, hanya berpapasan atau melihat wajahnya saja.
Samantha, Liberty, dan Rachel teman sekelas. Mereka berada si kelas XII IPS 1
sedangkan David kelas XII IPS 2. Samantha berharap mereka bisa berkumpul
seperti sekarang, dia juga berharap tahun depan bisa mulai mencintai hari
valentine dan merayakannya bersama orang yang di cintainya. Entah siapa yang
membuat Samantha jadi agak “alergi” dengan yang namanya Val’s Day 14 Februari
itu. Bukan karena sirik tidak punya pacar, melainkan karena sehari sebelum hari
valentine adalah hari ulang tahunnya.
Samantha
yang duduk di halaman sekolah sambil membolak-balikan catalog kecantikan
spontan langsung mengangkat kepalanya seraut wajah manis tersenyum lembut
padanya. Yosua cowok yang terkenal di sekolah menegur Samantha yang tidak bisa
beralih dari sosok cowok itu. Dirinya seakan-akan terhipnotis. Rachel dan
Liberty mengejek Samantha yang sedang berbicara degan Yosua. Sekali lagi
Samantha hanya bisa mengangguk dan berjalan mengikuti Yosua menuju kelas.
Samantha dan Yosua lalu duduk di bangku depan kelas cukup jauh dari intaian
Rachel dan Liberty.
Samantha
benar-benar merasa bahagian, hatinya berdebar-debar, berbunga-bunga. Tetapi
Samantha tahu semua perasaannya ini bisa saja hancur dalam sekejap saat Yosua
menyadari dia salah orang atau menyampaikan hal yang tidak menyenangkan.
Samantha berharap punya pacar seperti Taku Yakimura namun ketika harapan itu
sudah ada di depan mata ada hal yang lebih di pikirkannya. Rupanya, tampang
saja tidak cukup. Yosua ini orangnya sangat seenaknya. Lagipula, dia playboy
(batin Samantha).
Liberty
yang mengagumi Kristya tak bisa menahan kemarahannya meskipun saat ini dia
tidak tahu kebenaran apapun tentang hubungan Kristya dengan Nadia (teman kelas
Yosua). Kristya hanya menatap sekilas pada Liberty dengan tak acuh terhadap
Liberty. Samantha dan Rachel sangat kesal melihat Kristya bersikap tak acuh
terhadap Liberty.
Samantha
mengawali pembicaraan kepada Yosua di bangku depan kelas. Sedangkan David,
Liberty, dan Rachel mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Samantha berbicara
tentang mimpi yang di alaminya, belum habis bercerita, Yosua memotong
pembicaraan Samantha dan Yosua menanyakan tentang jawaban dari apa yang dia
rasakan, Samantha mengambil jeda sesaat “Aku yakin, kamu adalah hadiah yang di
kirim Tuhan dari surge untukku. Bagiku kamu berarti banget. Selama ini hidupku
jauh dari hal-hal semacam itu. Kadang aku iri lihat David sama Rachel. Aku iri
ngelihat cewek yang dideketin banyak cowok….”. Dan kemudian Samantha menjawab
“Yos, sorry. Aku nggak bisa jadi pacarmu…”. Samantha berharap Yosua tidak
membencinya dan mau temenan dengannya. Samantha menolak Yosua hanya karena alas
an klasik yang sebenarnya dia menyukai Yosua yang sudah terlanjur membuat
Samantha merasa nyaman dengan sikap Yosua kepadanya.
Setelah
kecewa dengan jawaban Samantaha, akhirnya Yosua pacaran dengan Nadia eorang
cewek terkenal menyebalkan di sekolahnya. Dan Nadia terus membuat Samantha
cemburu jika dia sedang bersama Yosua. Sementara Liberty masih belum dapat
respon dari Kristya.
Persahabatan
di antara mereka mengalami banyak cobaan karena kesalahpahaman antara Samantha
dan Liberty. Liberty mengira ada apa-apa dengan Samantha dan Kristya, padahal
Samantha saja benci dengan Kristya yang sombong dan dingin terhadap cewek.
Terlebih lagi Nadia yang terus memanas-manasi Liberty sehingga Samantha dan
Liberty bertengkar .
“David,
kami ingin bicara denganmu”, kata orang tua David. Namun David menolaknya
dengan berbagai alas an karena orang tuanya yang selalu bertengkar ingin
bercerai. Namun, David terlalu takut untuk mendengar semuanya. David juga
terlalu marah pada orang tuanya. Mereka tidak pernah memikirkan kebahagiaan
David ataupun perasaannya. Tidakkah mereka tahu kalau korban sesungguhnya dari
perceraian adalah anak-anak mereka? Memangna mudah bagi David untuk memutuskan
mau tinggal dengan siapa? Tentu saja tidak! David berharap memiliki keluarga
yang hangat. David ingin semuanya lebih baik…..
Hari-hari
di sekolah terasa semakin kelabu karena anak-anak kelas tiga semakin stres dengan
ujian yang hampir dekat. Mereka disibukkan dengan tambahan jam pelajaran dan
berbagai persiapan ujian. Ditambah lagi, suasana di sekitar mereka sedang
memanas. Entah itu hubungan pertemanan maupun percintaan, sepertinya semua
sedang dilanda masalah. Sementara Liberty dan Samantha masih menjalan aksi
perang dingin dan Rachel yang selalu jadi penengah di antara mereka. Namun
lama-kelamaan, dia mulai pusing juga melihat ulah kedua sahabatnya itu. “Udah
diem!” jerit Rachel. “Kalian ini kenapa, sih? Dari dulu bertengkar nggak ada
habisnya Cuma karena seorang cowok plin-plan yang nggak bisa nentuin siapa
cewek yang disukainya. Kalian rela kayak gini? Kalian bodoh banget, sih! Bodoh,
tahu? Cowok itu nggak peduli dengan persahabatan kita. Yang bisa mertahanin
persahabatan kita, ya cuma kita-kita ini….”
“Tumben
kesini Dav. Bawa ransel gede banget lagi. Mau minggat?” tanya Yosua. “Yos,
rasanya aku nggak pengin pulang. Rumahku bukan rumahku lagi. Boleh aku tinggal
disini?”. “Kamu gila? Jadi, kamu beneran mau minggat?” tanya Yosua kembali.
Setelah bercakap-cakap Yosua tetap tidak mengizinkan David untuk minggat ke
rumahnya dan Cuma mengizinkan menginap semalam di rumahnya.
Liberty
mendapat kabar dari ayahnya mengenai keinginan ayahnya untuk menikah lagi.
Liberty senang karena dia sudah ditinggal ibunya meninggal sejak dia masih SD.
Liberty mendukung ayahnya dengan antusias. Dan malam itu Liberty diperkenalkan
dengan calon ibunya dan ternyata wanita itu adalah ibunya David. Liberty
terkejut merasa ingin pingsan. Berarti
David bakal jadi saudarak? Gimana, nih? Kayaknya David nggak mungkin setuju
dengan hubungan mereka, apalagi kalau mereka sampai menikah. Waktu orang tuanya
cerai saja dia minggat, batin Liberty.
Bagaimanapun, senang karena Tante Tina adalah sosok ibu yang hangat,
seperti yang selama ini didambakannya. Namun di sisi lain, dia juga tak siap
menghadapi David nanti. Hatinya sakit setiap kali membayangkan reaksi David.
Jangan-jangan David akan membencinya. Saat ini, David memang belum tahu
apa-apa. Dia tidak tahu ibunya menjalin hubungan dengan ayah Liberty, bahkan
berencana menikah lagi. David pasti akan menentang habis-habisan.
Liberty
pergi ke rumah David dan berniat menceritakan masalah orang tua mereka. Liberty
tak sanggup berkata-kata, dia hanya menangis dan hanya menceritakan bahwa
ayahnya akan menikah lagi. “Selamat deh aku ikut bahagia buat kamu”, ujar
David. Haruskah aku bilang kalau
sayangnya, anak laki-laki wanita itu adalah kamu, yang nggak ingin ibunya
menjalin hubungan dengan pria lain? Kamu nggak mungkin ngucapin kalimat itu
kalau kamu tahu kenyataan yang sebenarnya, jerit Liberty dalam hati. Di saat
Liberty dan David sedang bercerita tentang masalah yang sedang dialami oleh
mereka masing-masing, mereka berdua saling tatap beberapa lama berusaha
memahami perasaan satu sama lain. Tanpa sadar, mereka menangis bersama sambil
berpelukan. Tiba-tiba Rachel muncul, dia kaget melihat Liberty dan David sedang
berpelukan. Dan sejak kejadian itu Rachel curiga terhadap Liberty dan
terjadilah kesalahpahaman di antara mereka berdua.
Di
saat orang tua Rachel sedang keluar kota, mereka semua Samantha, Liberty,
David, Kristya, Yosua dan mau tak mau Nadia juga ikut jika Yosua ikut meninap
di rumah Rachel. Para cewek tidur di kamar Rachel dan para cowok tidur di kamar
Rudi adik Rachel. Malam itu tidak seorang pun dari keempat cewek itu yang bisa
terpejam, bahkan terjadi keributan di kamar itu. Samantha dan Nadia rebut
karena Yosua, Rachel, dan Liberty rebut karena David, sementara Samantha dan
Liberty masih dengan perang dinginnya. Karena tidak bisa tidur Liberty
memutuskan untuk tidur d sofa, lima menit lalu Samantha mengikutinya. Kemudian
Samantha dan Liberty berbicara berdua sama-sama saling menjelaskan tentang
kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka berdua. Dan akhirnya mereka baikan
dan tidur berdua di sofa.
Pagi
harinya Rachel heran Samantha dan Liberty sudah tidak ada di kamar. Rachel
pergi ke kamar sebelah untuk membangunkan David, namun David sudah tidak ada
dan tas serta barang-barangnya pun tidak ada. David pergi tanpa memberitahu
siapa pun, dia disuruh pulang oleh ibunya karena akan diperkenalkan oleh calon
ayah barunya yaitu ayah Liberty. Begitu pun dengan Liberty, dia pulang karena
di telepon ayahnya. Rachel, Kristya, dan Yosua pegi ke rumah David, sedangkan
Samantha ikut pulang ke rumah Liberty. Dan Nadia sengaja tidak di ajak,
ditinggal ketika masih tidur di rumah Rachel.
Nadia
menelepon Yosua minta diantar ke rumah Samantha karena jam tangan Samantha
ketinggalan, kemudian Yosua dan Nadia menuju rumah Samantha. Ketika sampai di
rumah Samantha ternyata Yosua dan Nadia menemukan Samantha tergeletak lemah di
lantai. Pakaiannya terkoyak seperti baru saja diterkam binatang buas.
Dimana-mana bberceceran darah segar. Yosua dan Nadia memanggil ambulans untuk
membawa Samantha ke rumah sakit. Dan polisi pun mengevakuasi rumah Samantha.
Mbok Minah pembantu di rumah Samantha dimintai keterangan. Orang tua Samantha
bergegas pulang dari acara piknik kantor ayahnya.
Setelah
berhasil melalui masa kritisnya, Samantha ingat cirri-ciri orang itu dan apa
yang telah terjadi padanya, dia bercerita bahwa “Orang itu bilang namanya
Ruben., dia mantannya Nadia… dia bilang aku harus menjauhi Yosua. Aku ingat
semuanya”. Di saat semuanya heboh Nadia menyelinap ke kamar mandi dan sibuk
menghubungi Ruben. “Kamu gila. Kamu tahu itu nggak mungkin! Aku nggak
mencintaimu lagi…. sorry. Kenapa kamu nganggep serius ucapanku? Aku memang
benci Tata tapi nggak pernah mengharapkan kematiannya. Kenapa kamu
menyentuhnya?” tanya Nadia puus asa. Dan ternyata Yosua mendengar pembicaraan
Nadia dengan Ruben, lalu Yosua memutuskan hubungannya dengan Nadia. Sementara
David dan Liberty sedang mengadakan pertemuan yang sudah direncanakan oleh ayah
Liberty dan iu David mengenai pernikahan orang tua mereka. David yang memang
tidak setuju ibunya menikah agi sangat kaget saat mengetahui bahwa ibunya akan
menikah dengan ayahnya Liberty. David mengajak Liberty keluar dan mereka rebut
karena Liberty yang sudah lebih tahu tentang semua ini tidak memberitahukannya.
David pun pergi mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh dan terjadilah
kecelakaan. David di rawat di rumah sakit yang sama dengan Samantha. Rachel,
Yosua, Kristya, dan Rudi yang sudah berada disana sejak tadi semakin heboh,
apalagi Rachel. Liberty pun menceritakan semuanya kepada teman-temannya.
Pukul
dua dini hari, operasi David selesai. Kata dokter, susunan saraf otaknya
terganggu dan kemungkinan terkena amnesia sangat tinggi. David sama sekali
tidak mengenali semuanya. Semuanya pun menangis melihat kondisi David. Saat
kondisi David sudah sepenuhnya membaik, dia mulai bisa mengingat masa lalunya
meski hanya sepotong-potong. Dia ingat kalau Rachel adalah kekasihnya. Dia
ingat sahabat-sahabatnya. Dia juga ingat tentang ayah, ibu, dan adiknya.
Meskipun demikian, dia tak mampu lagi mengingat tentang perceraian orang
tuanya. Dia hanya ingat tentang wajah sedih ibu dan adiknya saat bersama
ayahnya. Namun kini, dia melihat wajah itu tampak berseri-seri dan berbahagia
saat bersama ayah Liberty.
Waktu
berlalu, dan Ruben telah berhasil dibekuk polisi. Sementara itu, Nadia lebih
memilih menghindari Yosua. Selepas SMA nanti, Nadia memutuskan untuk
melanjutkan kuliah di Negeri Sakura. Ayah Liberty dan ibu David melangsungkan
pernikahan. “Kenapa aku harus jadi manusia bodoh? Aku dan Tata itu mirip. Kami
sama-sama bodoh. Nggak mau mengakui kalo ada orang yang kami cintai. Jadi, aku
nggak bisa nahan lagi perasaanku. Aku ingin bersamamu. Boleh, kan?” ujar
Kristya kepada Liberty. Hati Liberty langsung berbunga-bunga dan merasa seolah
terbang melayang ke langit tingkat ketujuh. Dia tersenyum lebar dan mengangguk
sembari berkata, “Aku juga ingin bersamamu. Mulai sekarang kita berasama?”
Rachel
memperhatikan David yang tampak begitu bahagia menatap ibunya bersanding dengan
ayah Liberty. Dia berbeda sekali dengan dirinya yang dulu. Beberapa hal telah
berubah. Ada yang membuat sedih tetapi ada juga yang membawa perubahan baik.
Ada kalanya manusia tidak bisa hidup jika lupa semua, tetapi ada kalanya juga
manusia tidak bisa hidup jika terus mengingat semuanya.
Tata
dan Yosua pun akhirnya berpacaran. Aaah….
Yosua romantic banget! Dia bener-bener nepatin janjinya. Meski kadang-kadang
aak ini tetep aja nyebelin dan sok tahu juga sok cakep, tapi, he’s the only
one!
Sumber
:
Petra,
Monica (2014). At Your Side. Jakarta
: Bhuana Sastra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar