Minggu, 15 Juni 2014

TULISAN 5 - RINGKASAN



At Your Side

13 Februari Liberty, Rachel, dan David merayakan pesta ulang tahun teman mereka yang bernama Samantha yang ke-18. Tata adalah panggilan untuk Samantha yang saat ini sedang duduk di tahun terakhir bangku SMA. Bulan Februari ini dia sibuk dengan PMDK, Try Out, dan ujian kelulusan yang syaratnya semakin berat. Sementara itu Liberty masih sibuk mengejar Kristya teman sekelas David. Padahal dia sama sekali belum mengenalnya, hanya berpapasan atau melihat wajahnya saja. Samantha, Liberty, dan Rachel teman sekelas. Mereka berada si kelas XII IPS 1 sedangkan David kelas XII IPS 2. Samantha berharap mereka bisa berkumpul seperti sekarang, dia juga berharap tahun depan bisa mulai mencintai hari valentine dan merayakannya bersama orang yang di cintainya. Entah siapa yang membuat Samantha jadi agak “alergi” dengan yang namanya Val’s Day 14 Februari itu. Bukan karena sirik tidak punya pacar, melainkan karena sehari sebelum hari valentine adalah hari ulang tahunnya.
Samantha yang duduk di halaman sekolah sambil membolak-balikan catalog kecantikan spontan langsung mengangkat kepalanya seraut wajah manis tersenyum lembut padanya. Yosua cowok yang terkenal di sekolah menegur Samantha yang tidak bisa beralih dari sosok cowok itu. Dirinya seakan-akan terhipnotis. Rachel dan Liberty mengejek Samantha yang sedang berbicara degan Yosua. Sekali lagi Samantha hanya bisa mengangguk dan berjalan mengikuti Yosua menuju kelas. Samantha dan Yosua lalu duduk di bangku depan kelas cukup jauh dari intaian Rachel dan Liberty.
Samantha benar-benar merasa bahagian, hatinya berdebar-debar, berbunga-bunga. Tetapi Samantha tahu semua perasaannya ini bisa saja hancur dalam sekejap saat Yosua menyadari dia salah orang atau menyampaikan hal yang tidak menyenangkan. Samantha berharap punya pacar seperti Taku Yakimura namun ketika harapan itu sudah ada di depan mata ada hal yang lebih di pikirkannya. Rupanya, tampang saja tidak cukup. Yosua ini orangnya sangat seenaknya. Lagipula, dia playboy (batin Samantha).
Liberty yang mengagumi Kristya tak bisa menahan kemarahannya meskipun saat ini dia tidak tahu kebenaran apapun tentang hubungan Kristya dengan Nadia (teman kelas Yosua). Kristya hanya menatap sekilas pada Liberty dengan tak acuh terhadap Liberty. Samantha dan Rachel sangat kesal melihat Kristya bersikap tak acuh terhadap Liberty.
Samantha mengawali pembicaraan kepada Yosua di bangku depan kelas. Sedangkan David, Liberty, dan Rachel mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Samantha berbicara tentang mimpi yang di alaminya, belum habis bercerita, Yosua memotong pembicaraan Samantha dan Yosua menanyakan tentang jawaban dari apa yang dia rasakan, Samantha mengambil jeda sesaat “Aku yakin, kamu adalah hadiah yang di kirim Tuhan dari surge untukku. Bagiku kamu berarti banget. Selama ini hidupku jauh dari hal-hal semacam itu. Kadang aku iri lihat David sama Rachel. Aku iri ngelihat cewek yang dideketin banyak cowok….”. Dan kemudian Samantha menjawab “Yos, sorry. Aku nggak bisa jadi pacarmu…”. Samantha berharap Yosua tidak membencinya dan mau temenan dengannya. Samantha menolak Yosua hanya karena alas an klasik yang sebenarnya dia menyukai Yosua yang sudah terlanjur membuat Samantha merasa nyaman dengan sikap Yosua kepadanya.
Setelah kecewa dengan jawaban Samantaha, akhirnya Yosua pacaran dengan Nadia eorang cewek terkenal menyebalkan di sekolahnya. Dan Nadia terus membuat Samantha cemburu jika dia sedang bersama Yosua. Sementara Liberty masih belum dapat respon dari Kristya.
Persahabatan di antara mereka mengalami banyak cobaan karena kesalahpahaman antara Samantha dan Liberty. Liberty mengira ada apa-apa dengan Samantha dan Kristya, padahal Samantha saja benci dengan Kristya yang sombong dan dingin terhadap cewek. Terlebih lagi Nadia yang terus memanas-manasi Liberty sehingga Samantha dan Liberty bertengkar .
“David, kami ingin bicara denganmu”, kata orang tua David. Namun David menolaknya dengan berbagai alas an karena orang tuanya yang selalu bertengkar ingin bercerai. Namun, David terlalu takut untuk mendengar semuanya. David juga terlalu marah pada orang tuanya. Mereka tidak pernah memikirkan kebahagiaan David ataupun perasaannya. Tidakkah mereka tahu kalau korban sesungguhnya dari perceraian adalah anak-anak mereka? Memangna mudah bagi David untuk memutuskan mau tinggal dengan siapa? Tentu saja tidak! David berharap memiliki keluarga yang hangat. David ingin semuanya lebih baik…..
Hari-hari di sekolah terasa semakin kelabu karena anak-anak kelas tiga semakin stres dengan ujian yang hampir dekat. Mereka disibukkan dengan tambahan jam pelajaran dan berbagai persiapan ujian. Ditambah lagi, suasana di sekitar mereka sedang memanas. Entah itu hubungan pertemanan maupun percintaan, sepertinya semua sedang dilanda masalah. Sementara Liberty dan Samantha masih menjalan aksi perang dingin dan Rachel yang selalu jadi penengah di antara mereka. Namun lama-kelamaan, dia mulai pusing juga melihat ulah kedua sahabatnya itu. “Udah diem!” jerit Rachel. “Kalian ini kenapa, sih? Dari dulu bertengkar nggak ada habisnya Cuma karena seorang cowok plin-plan yang nggak bisa nentuin siapa cewek yang disukainya. Kalian rela kayak gini? Kalian bodoh banget, sih! Bodoh, tahu? Cowok itu nggak peduli dengan persahabatan kita. Yang bisa mertahanin persahabatan kita, ya cuma kita-kita ini….”
“Tumben kesini Dav. Bawa ransel gede banget lagi. Mau minggat?” tanya Yosua. “Yos, rasanya aku nggak pengin pulang. Rumahku bukan rumahku lagi. Boleh aku tinggal disini?”. “Kamu gila? Jadi, kamu beneran mau minggat?” tanya Yosua kembali. Setelah bercakap-cakap Yosua tetap tidak mengizinkan David untuk minggat ke rumahnya dan Cuma mengizinkan menginap semalam di rumahnya.
Liberty mendapat kabar dari ayahnya mengenai keinginan ayahnya untuk menikah lagi. Liberty senang karena dia sudah ditinggal ibunya meninggal sejak dia masih SD. Liberty mendukung ayahnya dengan antusias. Dan malam itu Liberty diperkenalkan dengan calon ibunya dan ternyata wanita itu adalah ibunya David. Liberty terkejut merasa ingin pingsan. Berarti David bakal jadi saudarak? Gimana, nih? Kayaknya David nggak mungkin setuju dengan hubungan mereka, apalagi kalau mereka sampai menikah. Waktu orang tuanya cerai saja dia minggat, batin Liberty. Bagaimanapun, senang karena Tante Tina adalah sosok ibu yang hangat, seperti yang selama ini didambakannya. Namun di sisi lain, dia juga tak siap menghadapi David nanti. Hatinya sakit setiap kali membayangkan reaksi David. Jangan-jangan David akan membencinya. Saat ini, David memang belum tahu apa-apa. Dia tidak tahu ibunya menjalin hubungan dengan ayah Liberty, bahkan berencana menikah lagi. David pasti akan menentang habis-habisan.
Liberty pergi ke rumah David dan berniat menceritakan masalah orang tua mereka. Liberty tak sanggup berkata-kata, dia hanya menangis dan hanya menceritakan bahwa ayahnya akan menikah lagi. “Selamat deh aku ikut bahagia buat kamu”, ujar David. Haruskah aku bilang kalau sayangnya, anak laki-laki wanita itu adalah kamu, yang nggak ingin ibunya menjalin hubungan dengan pria lain? Kamu nggak mungkin ngucapin kalimat itu kalau kamu tahu kenyataan yang sebenarnya, jerit Liberty dalam hati. Di saat Liberty dan David sedang bercerita tentang masalah yang sedang dialami oleh mereka masing-masing, mereka berdua saling tatap beberapa lama berusaha memahami perasaan satu sama lain. Tanpa sadar, mereka menangis bersama sambil berpelukan. Tiba-tiba Rachel muncul, dia kaget melihat Liberty dan David sedang berpelukan. Dan sejak kejadian itu Rachel curiga terhadap Liberty dan terjadilah kesalahpahaman di antara mereka berdua.
Di saat orang tua Rachel sedang keluar kota, mereka semua Samantha, Liberty, David, Kristya, Yosua dan mau tak mau Nadia juga ikut jika Yosua ikut meninap di rumah Rachel. Para cewek tidur di kamar Rachel dan para cowok tidur di kamar Rudi adik Rachel. Malam itu tidak seorang pun dari keempat cewek itu yang bisa terpejam, bahkan terjadi keributan di kamar itu. Samantha dan Nadia rebut karena Yosua, Rachel, dan Liberty rebut karena David, sementara Samantha dan Liberty masih dengan perang dinginnya. Karena tidak bisa tidur Liberty memutuskan untuk tidur d sofa, lima menit lalu Samantha mengikutinya. Kemudian Samantha dan Liberty berbicara berdua sama-sama saling menjelaskan tentang kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka berdua. Dan akhirnya mereka baikan dan tidur berdua di sofa.
Pagi harinya Rachel heran Samantha dan Liberty sudah tidak ada di kamar. Rachel pergi ke kamar sebelah untuk membangunkan David, namun David sudah tidak ada dan tas serta barang-barangnya pun tidak ada. David pergi tanpa memberitahu siapa pun, dia disuruh pulang oleh ibunya karena akan diperkenalkan oleh calon ayah barunya yaitu ayah Liberty. Begitu pun dengan Liberty, dia pulang karena di telepon ayahnya. Rachel, Kristya, dan Yosua pegi ke rumah David, sedangkan Samantha ikut pulang ke rumah Liberty. Dan Nadia sengaja tidak di ajak, ditinggal ketika masih tidur di rumah Rachel.
Nadia menelepon Yosua minta diantar ke rumah Samantha karena jam tangan Samantha ketinggalan, kemudian Yosua dan Nadia menuju rumah Samantha. Ketika sampai di rumah Samantha ternyata Yosua dan Nadia menemukan Samantha tergeletak lemah di lantai. Pakaiannya terkoyak seperti baru saja diterkam binatang buas. Dimana-mana bberceceran darah segar. Yosua dan Nadia memanggil ambulans untuk membawa Samantha ke rumah sakit. Dan polisi pun mengevakuasi rumah Samantha. Mbok Minah pembantu di rumah Samantha dimintai keterangan. Orang tua Samantha bergegas pulang dari acara piknik kantor ayahnya.
Setelah berhasil melalui masa kritisnya, Samantha ingat cirri-ciri orang itu dan apa yang telah terjadi padanya, dia bercerita bahwa “Orang itu bilang namanya Ruben., dia mantannya Nadia… dia bilang aku harus menjauhi Yosua. Aku ingat semuanya”. Di saat semuanya heboh Nadia menyelinap ke kamar mandi dan sibuk menghubungi Ruben. “Kamu gila. Kamu tahu itu nggak mungkin! Aku nggak mencintaimu lagi…. sorry. Kenapa kamu nganggep serius ucapanku? Aku memang benci Tata tapi nggak pernah mengharapkan kematiannya. Kenapa kamu menyentuhnya?” tanya Nadia puus asa. Dan ternyata Yosua mendengar pembicaraan Nadia dengan Ruben, lalu Yosua memutuskan hubungannya dengan Nadia. Sementara David dan Liberty sedang mengadakan pertemuan yang sudah direncanakan oleh ayah Liberty dan iu David mengenai pernikahan orang tua mereka. David yang memang tidak setuju ibunya menikah agi sangat kaget saat mengetahui bahwa ibunya akan menikah dengan ayahnya Liberty. David mengajak Liberty keluar dan mereka rebut karena Liberty yang sudah lebih tahu tentang semua ini tidak memberitahukannya. David pun pergi mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh dan terjadilah kecelakaan. David di rawat di rumah sakit yang sama dengan Samantha. Rachel, Yosua, Kristya, dan Rudi yang sudah berada disana sejak tadi semakin heboh, apalagi Rachel. Liberty pun menceritakan semuanya kepada teman-temannya.
Pukul dua dini hari, operasi David selesai. Kata dokter, susunan saraf otaknya terganggu dan kemungkinan terkena amnesia sangat tinggi. David sama sekali tidak mengenali semuanya. Semuanya pun menangis melihat kondisi David. Saat kondisi David sudah sepenuhnya membaik, dia mulai bisa mengingat masa lalunya meski hanya sepotong-potong. Dia ingat kalau Rachel adalah kekasihnya. Dia ingat sahabat-sahabatnya. Dia juga ingat tentang ayah, ibu, dan adiknya. Meskipun demikian, dia tak mampu lagi mengingat tentang perceraian orang tuanya. Dia hanya ingat tentang wajah sedih ibu dan adiknya saat bersama ayahnya. Namun kini, dia melihat wajah itu tampak berseri-seri dan berbahagia saat bersama ayah Liberty.
Waktu berlalu, dan Ruben telah berhasil dibekuk polisi. Sementara itu, Nadia lebih memilih menghindari Yosua. Selepas SMA nanti, Nadia memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Negeri Sakura. Ayah Liberty dan ibu David melangsungkan pernikahan. “Kenapa aku harus jadi manusia bodoh? Aku dan Tata itu mirip. Kami sama-sama bodoh. Nggak mau mengakui kalo ada orang yang kami cintai. Jadi, aku nggak bisa nahan lagi perasaanku. Aku ingin bersamamu. Boleh, kan?” ujar Kristya kepada Liberty. Hati Liberty langsung berbunga-bunga dan merasa seolah terbang melayang ke langit tingkat ketujuh. Dia tersenyum lebar dan mengangguk sembari berkata, “Aku juga ingin bersamamu. Mulai sekarang kita berasama?”
Rachel memperhatikan David yang tampak begitu bahagia menatap ibunya bersanding dengan ayah Liberty. Dia berbeda sekali dengan dirinya yang dulu. Beberapa hal telah berubah. Ada yang membuat sedih tetapi ada juga yang membawa perubahan baik. Ada kalanya manusia tidak bisa hidup jika lupa semua, tetapi ada kalanya juga manusia tidak bisa hidup jika terus mengingat semuanya.
Tata dan Yosua pun akhirnya berpacaran. Aaah…. Yosua romantic banget! Dia bener-bener nepatin janjinya. Meski kadang-kadang aak ini tetep aja nyebelin dan sok tahu juga sok cakep, tapi, he’s the only one!

Sumber :
Petra, Monica (2014). At Your Side. Jakarta : Bhuana Sastra.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar